Menurut Panduan BPOM ada beberapa bahan pangan yang dilarang dikonsumsi dikarenakan mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh, salah satunya adalah Angkak.
Berikut mari kita ulas mengapa angkak menjadi salah satu bahan pangan yang dilarang oleh BPOM.
Angkak: Manfaat, Risiko, dan Cara Aman Mengonsumsinya
Angkak, atau beras merah fermentasi, adalah hasil olahan jamur Monascus purpureus yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Bahan ini sering dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol, meningkatkan trombosit, dan mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya. Namun, meskipun manfaatnya cukup menarik, angkak juga menyimpan risiko berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan benar. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang penggunaan angkak sebagai bahan pangan karena pertimbangan keamanan.Agar Anda dapat memahami manfaat dan risiko angkak sekaligus memanfaatkannya secara bijak, mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Saja Kandungan dan Manfaat Angkak?
Secara alami, angkak mengandung beberapa zat aktif yang bermanfaat untuk tubuh, yaitu:
- Monacolin K
Zat ini adalah lovastatin alami yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol dalam darah. - Pigmen Merah Alami
Selain memberi warna merah pada angkak, pigmen ini juga berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. - Antioksidan Lainnya
Bermanfaat untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Manfaat Potensial Angkak:
- Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
- Membantu meningkatkan trombosit, terutama pada kasus demam berdarah (DBD).
- Membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Namun, perlu diingat bahwa manfaat ini hanya optimal jika angkak dikonsumsi dalam dosis yang tepat dan dengan pengolahan yang benar. Mengabaikan aturan konsumsi justru dapat menyebabkan efek samping serius.
Kenapa BPOM Melarang Angkak?
Meskipun angkak memiliki manfaat yang menjanjikan, kandungannya juga menyimpan risiko kesehatan. BPOM melarang penggunaannya sebagai bahan pangan karena alasan berikut:
- Kandungan Berbahaya
- Citrinin: Zat ini bersifat nefrotoksik (merusak ginjal) dan fetotoksik (berbahaya untuk janin).
- Berisiko menyebabkan kerusakan hati.
- Dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, yang meningkatkan risiko efek samping.
- Risiko Kesehatan
- Sulit mengontrol dosis citrinin dalam angkak, sehingga risiko keracunan cukup tinggi.
- Efek samping serius seperti gangguan fungsi hati dan ginjal dapat terjadi.
Cara Aman Mengonsumsi Angkak
Jika Anda tetap ingin menggunakan angkak untuk keperluan kesehatan, penting untuk mengikuti aturan konsumsi yang benar agar manfaatnya bisa diperoleh tanpa membahayakan tubuh. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:
Dosis Aman
- Konsumsi maksimal 600 mg, sebanyak 2 kali sehari.
- Jangan mengonsumsi angkak lebih dari 12 minggu berturut-turut.
- Pastikan konsumsi dilakukan di bawah pengawasan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Metode Pengolahan yang Tepat
- Masak angkak pada suhu 130°C selama 20 menit untuk membantu mengurangi toksisitasnya.
- Gunakan angkak dalam masakan berkuah, seperti sup, untuk membantu menetralkan efek berbahaya.
- Kombinasikan dengan glisin (sejenis asam amino) yang dapat menurunkan risiko toksisitas.
Siapa yang Tidak Boleh Mengonsumsi Angkak?
Angkak tidak cocok untuk semua orang. Ada beberapa kelompok yang dilarang keras mengonsumsi angkak karena risikonya yang terlalu tinggi, yaitu:
- Ibu hamil dan menyusui: Kandungan citrinin pada angkak dapat membahayakan janin dan bayi.
- Anak-anak di bawah 18 tahun: Tubuh mereka lebih rentan terhadap efek toksik angkak.
- Penderita gangguan hati atau ginjal: Angkak berisiko memperburuk kondisi mereka.
- Pengguna obat statin: Monacolin K dalam angkak dapat berinteraksi negatif dengan obat statin.
- Penderita alergi jamur: Angkak yang berasal dari fermentasi jamur bisa memicu reaksi alergi.
Waspadai Tanda-Tanda Efek Samping
Meskipun Anda sudah mengonsumsi angkak sesuai aturan, tetap penting untuk waspada terhadap gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
Gejala Ringan
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Gangguan pencernaan.
- Nyeri otot.
Gejala Serius
- Kerusakan ginjal (ditandai dengan urin gelap atau penurunan jumlah urin).
- Gangguan fungsi hati (misalnya, kulit atau mata menguning).
- Pusing berkelanjutan atau rasa lelah yang ekstrem.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hentikan konsumsi angkak dan konsultasikan dengan dokter.
Angkak memang memiliki manfaat yang cukup menjanjikan untuk kesehatan, terutama dalam membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan trombosit. Namun, kandungan berbahaya seperti citrinin dan risiko efek sampingnya tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi angkak dengan benar, dalam dosis yang aman, dan melalui metode pengolahan yang tepat.Ingat, kesehatan adalah prioritas utama. Sebelum memutuskan untuk menggunakan angkak, pastikan Anda sudah memahami risikonya dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Dengan langkah yang bijak, Anda dapat memanfaatkan angkak tanpa membahayakan tubuh Anda.Semoga informasi ini membantu Anda untuk lebih memahami cara aman menggunakan angkak. Tetap jaga kesehatan, ya!